Cara Saya (H. Doni) dalam memasarkan hewan ternak
milik saya boleh dibilang unik. Berbeda dengan pedagang ternaik lainnya, saya
memilih tempat ber-AC sebagai outlet penjualan. Untuk tenaga penjual, saya
memakai jasa SPG (sales promotion girls) cantik untuk menjajakkan sapi.
Darimana ide itu saya peroleh?
TIDAK
sulit menemukan lokasi usaha milik saya "Mall Sapi Qurban". Lokasinya
tepat berada di samping Marko Brimob Kelapa Dua, Depok, di pinggir jalan akses
kelapa dua yakni Jalan Akses UI No 89 A Cimanggis. Usaha bursa sapi milik saya
ditempatkan di dua tempat yang berbeda. Satu lahan berdiri di atas lahan 3000
meter persegi, dan satu lagi di atas lahan 500 meter persegi.
Di
Mall Sapi Qurban tersebut, para pengunjung dapat melihat langsung ribuan sapi
dan kerbau yang siap dibeli. Menjelang Hari Raya Qurban ini, jumlah pembeli di
outlet milik Doni kian ramai.
Saya,
pria kelahiran Depok 22 Januari 1965 belakangan memang memiliki banyak
kesibukan. Selain berjualan sapi, saya juga banyak meluangkan waktu untuk
menerima tamu dari sejumlah pewarta baik lokal maupun mancanegara khusus
penjualan sapi qurban. Mau tidak mau jadwal pertemuan saya pun harus di jadwal
ulang jika ingin bertemu dadakan.
Ide
menjual ternak sapi qurban menggunakan Ladies Cowboy (SPG penjual sapi) itu
berawal dari pengalamannya menjadi importir ternak Indonesia-Australia sejak
2000 lalu. Saya melihat bahwa tempat penjualan sapi di Australia tidak kumuh dan kotor seperti umumnya
tempat-tempat penjualan terbak di Indonesia.
Akhirnya,
muncullah ide untuk membuka outlet penjualan sapi berkonsep bersih. Kepalang
tanggung, setiap outlet milik saya dikonsep layaknya seperti hotel berbintang.
Semua hewan potong tersebut dirawat dengan apik. Setiap sudut ruangan outlet
usaha sapi qurban itu diberikan AC. Bahkan, atapnya pun diberikan peneduh agar
terhindar sinar matahari ketika waktu siang.
Demikian
juga dengan pembeli. Saya menyediakan ruang tunggu bersih dan ber-AC bagi
pembeli yang hendak memilih sapi atau kerabat pembeli yang tidak mau
dekat-dekat dengan sapi.
Saya
Putera kedua dari enam bersaudara buah pernikahan Alm H Husein dan Alm H
Zubaidah, telah memulai usaha hewan ternak ini sejak dirinya berusia 28 tahun.
Kala
itu, saya hanya sebagai tukang daging di kawasan Jagal Cibinong, Jawa Barat.
Lambat laun, saya pun memiliki banyak pelanggan yang hingga akhirnya mendapat
orderan pesan sapi.
Karena
saat itu tidak memiliki modal, Saya memberanikan diri meminjam uang kepada
seorang rekannya. Alhasil, dia pun langsung membeli pesanan daging
itu ke importir ternak Australia. Lama kelamaan dia pun berkecimpung di dunia
importir. Dari situ dia pun meniatkan dirinya terbang langsung ke kota-kota di
Australia yang memasuk sapi ke Indonesia. Disitulah sayai mulai banyak kenal
cowboy di negeri Kanguru.
Tahun 2009 adalah awal saya memakai
jasa Ladies Cowboy untuk membantu menjual sapi qurban. Hampir kebanyakan wanita
seksi dan cantik itu diambil dari karyawan Saya di usaha yang berbeda yakni showroom
mobil. Mereka di jadikan marketing penjualan hewan qurban untuk membantu
menjelaskan jenis sapi yang dijual.
Sebenarnya tidak ada efek langsung
untuk mendongkrak omset, tetapi mereka diharapkan bisa membantu menjelaskan
kepada konsumen yang datang.
Jenis sapi dan kerbau yang selalu
dijual oleh Saya kebanyakan dari daerah Pati, Bali, Kupang, dan Australia.